Site icon SepikBola.com

Arteta Tak Terima Arsenal Kalah: “Hakimi Seharusnya Absen, Nasib Bisa Berbeda”

Sepikbola.com-Arteta Tak Terima Arsenal Kalah

Sepikbola.com-Arteta Tak Terima Arsenal Kalah

Sepikbola.com–Arteta, pelatih Arsenal memberikan pernyataan yang mencengangkan sehabis klubnya disingkirkan Paris Saint-Germain di Parc des Princes, Kamis (8/5/2025) dini hari WIB.

Arsenal harus menelan pil pahit setelah impian mereka melaju ke final Liga Champions pupus di tangan Paris Saint-Germain. 

Kekalahan 1-2, menutup perjalanan The Gunners di Eropa musim ini dengan agregat 1-3. 

Namun, bukan hanya hasil akhir yang menjadi sorotan, melainkan juga klaim kontroversial dari sang pelatih, Mikel Arteta, terkait kehadiran Achraf Hakimi di leg kedua.

Arteta: “Hakimi Seharusnya Tidak Bermain”

Dalam konferensi pers usai laga, Arteta secara terbuka menyayangkan keputusan wasit pada leg pertama yang tidak memberikan kartu kuning kedua untuk Hakimi.

Menurutnya, andai bek kanan asal Maroko itu diskors, jalannya pertandingan di Paris bisa sangat berbeda.

“Kami merasa ada momen penting yang luput dari perhatian. Hakimi seharusnya menerima kartu kuning kedua di London. Jika itu terjadi, ia diskors dan tidak mencetak gol di sini. Tentu saja ini sangat memengaruhi jalannya laga,” ujar Arteta dengan nada kecewa.

Kritik Arteta menyoroti betapa tipisnya margin di level tertinggi sepak bola Eropa. Satu keputusan wasit bisa berdampak pada nasib sebuah klub di kompetisi paling prestisius benua biru.

PSG Tampil Efisien, Arsenal Kurang Tajam

Terlepas dari kontroversi, PSG tampil sangat efisien. Fabian Ruiz membuka keunggulan tuan rumah, sebelum Hakimi menggandakan skor dengan aksi individunya yang memanfaatkan kelengahan lini belakang Arsenal. 

The Gunners sempat memperkecil ketertinggalan lewat Bukayo Saka, namun upaya mereka membalikkan keadaan selalu kandas di hadapan pertahanan disiplin PSG dan aksi gemilang Gianluigi Donnarumma di bawah mistar.

Arsenal sebenarnya mendominasi penguasaan bola dan menciptakan sejumlah peluang. Namun, kurangnya efektivitas di depan gawang menjadi masalah klasik yang kembali menghantui mereka di laga-laga besar.

Analisis: Bukan Hanya Soal Wasit

Meski keputusan wasit menjadi bahan diskusi, banyak pihak menilai Arsenal juga harus bercermin pada performa mereka sendiri. 

Beberapa peluang emas terbuang sia-sia, dan lini belakang kerap lengah menghadapi serangan balik cepat PSG. Di level semifinal Liga Champions, detail-detail kecil seperti ini kerap menjadi pembeda.

Selain itu, kehadiran pemain-pemain muda Arsenal di laga sepenting ini juga memperlihatkan bahwa pengalaman masih menjadi faktor penting. 

PSG, yang sudah berulang kali tampil di semifinal dan final, terlihat jauh lebih matang dalam mengelola tekanan.

Reaksi PSG dan Harapan Baru

Di kubu PSG, pelatih Luis Enrique mengungkapkan kebahagiaan luar biasa setelah berhasil membawa timnya ke final. 

Ia menyoroti kekuatan mental dan kedalaman skuadnya, serta menegaskan bahwa PSG kini lebih siap dari sebelumnya untuk meraih trofi Liga Champions pertama mereka.

“Kami belajar dari pengalaman masa lalu. Tim ini lebih dewasa, lebih tenang, dan tahu kapan harus menyerang atau bertahan. Kami ingin membawa pulang trofi ini untuk Paris,” tegas Enrique.

Arteta, Arsenal: Bangkit di Liga Inggris

Kegagalan di Eropa membuat Arsenal kini harus mengalihkan fokus sepenuhnya ke Premier League. Dengan persaingan ketat di papan atas, Arteta menuntut para pemainnya segera melupakan kekecewaan dan tampil habis-habisan di sisa musim.

“Kami harus belajar dari pengalaman ini. Musim belum berakhir, dan kami masih punya target besar di liga. Saatnya bangkit dan menunjukkan karakter Arsenal sejati,” tutup Arteta.

Exit mobile version