image

Cristiano Ronaldo kembali membuktikan dirinya sebagai Goat, ikon sepak bola dunia dalam kemenangan dramatis Portugal atas Spanyol di final UEFA Nations League 2025.

Di usia 40 tahun, Ronaldo tidak hanya menjadi pemain tertua yang tampil dan mencetak gol di final Nations League, tetapi juga menjadi motor kebangkitan Portugal di laga penuh tekanan ini.

Sang Goat Menularkan Mental Juara

Ketika Portugal dua kali tertinggal, Sang Goat tampil sebagai pemimpin sejati, menjaga moral tim dan menularkan mental juara kepada rekan-rekannya.

Ronaldo memainkan peran sentral dalam dua momen kunci. Pertama, kontribusi impresifnya dalam proses gol balasan Portugal di babak pertama. Saat itu ia melakukan pergerakan dan hold-up play yang membuka ruang bagi Pedro Neto dan Nuno Mendes untuk mencetak gol penyama.

Kedua, di babak kedua, Ronaldo menampilkan insting predatornya dengan menuntaskan umpan silang Nuno Mendes. Ia dengan sukses menjebol gawang penjaga gawang Spanyol, menjadi gol penyeimbang 2-2 lewat sebuah volley jarak dekat.

Gol ini bukan hanya mengubah jalannya pertandingan, tetapi juga menjadi gol internasional ke-138 sepanjang kariernya. Goat Ronaldo memecahkan rekor dunia yang semakin sulit dikejar pemain lain.

Goat: Pencetak Gol Terbanyak dalam Sepanjang Sejarah UEFA Nations League

Sepanjang turnamen, Ronaldo juga menjadi salah satu top skor, mencetak dua gol penting—termasuk gol penentu kemenangan di semifinal melawan Jerman. Satunya lagi tak kalah penting di momen final dengan menyimbahkan gol penyeimbang di final melawan Spanyol1.

Ia kini menempati posisi kedua daftar pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah UEFA Nations League, hanya kalah dari Erling Haaland1. Tak hanya soal gol, peran Ronaldo sebagai kapten sangat terasa. Ia aktif memberi instruksi, memotivasi pemain muda, dan tetap tenang di bawah tekanan. Motivasi itu ia lakukan bahkan ketika harus ditarik keluar karena cedera menjelang adu penalti.

Momen emosional terjadi setelah peluit panjang berbunyi. Ronaldo yang menyaksikan adu penalti dari pinggir lapangan tak kuasa menahan air mata ketika Portugal resmi keluar sebagai juara. “Winning for Portugal is always special. Saya punya banyak gelar bersama klub, tapi tak ada yang lebih membanggakan daripada menang untuk Portugal. Ini air mata kebahagiaan dan misi yang tuntas,” ungkap Ronaldo penuh haru kepada media.

Ronaldo juga menekankan bahwa keberhasilan ini adalah hasil kerja keras tim dan kebersamaan. “Tugas saya bukan hanya mencetak gol, tapi juga membantu tim dengan bertahan, menciptakan ruang, dan memberi contoh di lapangan. Saya sangat puas dengan performa saya dan tim di Nations League kali ini, tapi yang terpenting adalah kemenangan bersama,” jelasnya.

Dengan kemenangan ini, Ronaldo menambah koleksi gelar internasionalnya menjadi tiga bersama Portugal—Piala Eropa 2016, Nations League 2019, dan Nations League 2025. Ia tak hanya menjadi simbol generasi emas Portugal, tetapi juga inspirasi bagi pemain muda dan penggemar sepak bola di seluruh dunia. Peran Ronaldo dalam kemenangan bersejarah atas Spanyol sekali lagi menegaskan statusnya sebagai legenda hidup yang tak tergantikan, baik di dalam maupun luar lapangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *