Media Jepang Sindir Tim Garuda Karena Terlalu Bergantung pada Naturalisasi”

Timnas Indonesia vs Jepang
Tim Garuda mendapat sorotan Media olahraga Jepang, Soccer Digest Web yang melontarkan sindiran tajam terhadap performa Timnas Indonesia usai kekalahan telak 0-6 dari Samurai Biru di Osaka.
Dalam ulasannya, media itu menilai Tim Garuda belum layak sebagai lawan berbahaya bagi Jepang, bahkan menyoroti kebijakan PSSI yang terlalu mengandalkan pemain naturalisasi.
“Selama Indonesia masih mengandalkan pemain naturalisasi, kecil kemungkinan mereka akan menjadi ancaman sebagai rival,” tulis Soccer Digest Web.
Media Jepang juga menyoroti bahwa mayoritas pemain inti Tim Garuda berasal dari luar negeri, terutama Belanda. Juga soroti strategi “jalan pintas” ini tidak akan membawa Indonesia bersaing di level tertinggi Asia dalam jangka panjang.
“Membangun kekuatan tim nasional tidak cukup hanya dengan mendatangkan pemain dari luar, tapi harus melalui pembinaan jangka panjang dari akar rumput.” kata media itu.
Bahkan, media itu menilai identitas sepak bola Indonesia semakin kabur karena staf kepelatihan pun sebagian besar orang Belanda.
Sindiran ini menjadi pengingat keras bagi sepak bola Indonesia agar tidak hanya mengejar hasil instan. Menuru media itu Indonesia juga harus membangun fondasi kuat lewat pembinaan pemain lokal.
“Selama Indonesia terus bergantung pada pemain naturalisasi, mustahil skuad Garuda naik kasta di Asia dan menjadi rival serius bagi Jepang.”
Tantangan dan Peluang Tim Garuda ke Depan
Meski mendapat kritik tajam, Timnas Indonesia tetap mencatat sejarah dengan lolos ke babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Pada fase ini, Garuda akan menghadapi tantangan yang jauh lebih berat. Indonesia tergabung dalam pot 3 bersama Oman, sehingga hampir pasti akan satu grup dengan dua tim kuat dari pot unggulan seperti Qatar, Arab Saudi, Irak, atau Uni Emirat Arab.
Drawing resmi akan berlangsung pada 17 Juli 2025 di Osaka, Jepang, dan pertandingan berlangsung 8–14 Oktober 2025 dengan format single round robin di venue terpusat.
Setiap tim hanya akan memainkan dua pertandingan, dan hanya juara grup yang berhak lolos langsung ke Piala Dunia 2026.
Sementara runner-up grup akan bertarung di babak kelima untuk memperebutkan tiket ke playoff antar konfederasi. Pelatih Patrick Kluivert mengakui seluruh lawan di fase ini sangat kuat dan menuntut persiapan matang. Persiapan itu baik dari segi fisik, mental, maupun taktik.
Indonesia juga sudah menjadwalkan dua laga uji coba internasional melawan Kuwait dan Lebanon. Pertandingan ini sebagai pemanasan sebelum menghadapi lawan-lawan berat di babak keempat.
Meski peluang lolos otomatis sangat berat, semangat juang, pengalaman dari babak sebelumnya, serta dukungan penuh suporter tetap menjadi modal penting bagi Garuda.
Kekalahan telak Tim Garuda dari Jepang harus menjadi pelajaran besar untuk memperbaiki organisasi pertahanan, mental bertanding, dan efektivitas serangan.
Perjalanan Timnas Garuda masih panjang, dan babak keempat akan menjadi ujian sesungguhnya. Babak ini membuktikan apakah Garuda layak bersaing di level tertinggi Asia dan mendekatkan mimpi tampil di Piala Dunia 2026.